1. Khadijah binti Khuwailid


Khadijah adalah anak perempuan Khuwailid, cucu Asad bin Abdil Izzi bin Qisha bin Kilab. Dia adalah wanita dari suku Quraisy yang sangat dihormati. Selain karena ketaatannya kepada agama, juga karena kekayaannya yang melimpah ruah. Khadijah adalah istri Rasulullah SAW yang pertama, yang membenarkan kenabiannya untuk yang pertama kalinya. Ini karena petunjuk putra pamannya, Waraqah bin Naufal yang menjadi pendeta. Karena ketaatannya kepada agamanya, Khadijah mempunyai budi pekerti yang luhur. Segala perbuatannya berpedoman kepada agamanya. Ketika telah menjadi penganut agama yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW, ia berjuang dengan segenap jiwa, raga, dan hartanya untuk menegakkan Islam. Inilah prinsip yang tertanam betul dalam jiwanya Karena keimanannya yang betul-betul menyatu dengan segenap jiwa raganya itulah, maka ia dipilih oleh ALLAH SWT sebagai salah satu wanita yang dijamin masuk surga-Nya. Kesempurnaan Khadijah memang sulit ditandingi oleh wanita mana pun. Bahkan karena kesempurnaannya itu, nabi Muhammad sangat mengaguminya.

       Pernah suatu ketika Rasulullah SAW bercerita tentang Khadijah kepada Aisyah hingga Aisyah benar-benar cemburu karena cerita itu. Kata Aisyah dalam menanggapi cerita itu, “Tidak pernah aku cemburu kepada wanita-wanita lain, tetapi begitu Rasulullah SAW menceritakan tentang Khadijah lalu beliau memujinya, maka perasaan cemburu ini benar-benar tidak bisa saya pendam...”

        Khadijah yang dinikahi oleh Rasululklah SAW pada usia 40 tahun (pada waktu itu Rasulullah SAW berusia 25 tahun) adalah wanita yang mempunyai banyak kemuliaan dan kebaikan. Khadijah menymbangkan sebagian besar harta yang dimilikinya untuk kepentingan dakwah. Ia tidak pernah merasa menyesal, dan ia begitu ikhlas dengan apa yang dilakukannya. Untuknya, hidup adalah perjuangan. Islam harrus tegak dan kejahilan harus tumbang. Dan karena keikhlasannya ini, ia dijanjikan oleh Allah SWT akan mendapatkan kebahagiaan yang abadi di surga.
       
        Menurut Zubair bin Bakar, pada masa sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, Khadijah dikenal sebagai wanita yang suci, ibunya bernama fatimah dan dia dikenal sebagai wanita yag dihormati karena ketekunanya dalam beribadah. Sebelum menikah dengan Rasulullah SAW, Khadijah pernah menikah dua kali yang semuanya berasal dari suku Quraisy. Yang pertama ia menikah dengan Abu Halah Az-Zararah At-tamimi dan yang kedua dengan Atiek bin Abid bin Abdillah bin Umar bin Majzum. Namun, kedua suaminya tidak bisa bertahan lama karena buah pernikahannya itu tidak membawa kebahagiaan.

        Rupanya pernikahan Khadijah dengan kedua suaminya yang dahulu sangat berbeda dengan pernikahannya bersama Rasulullah SAW. Meskipun kerselisih 15 tahun lebih tua dari Rasulullah, pernikahannya membawa kebahagiaan yang tiada tara. Hal ini terbukti akan pujian Nabi Muhammad tentang kebaikannya.

        Rasulullah SAW telah memuji Khadijah tanpa bosan-bosan bahkan hingga istrinya yang lain merasa cemburu karena ceritanya itu. Aisyah berkata, “Apabila Rasulullah berbicara tentang kepribadian kahdijah, beliau selalu memujinya tanpa rasa bosan. Lalu kukatakan, “Allah telah menjadikan engkau mau mengawini seorang wanita yang sudah lanjut usia. “ Aisyah berkata, “Setelah aku selesai menyatakan kata-kata itu, aku melihat raut muka beliau marah kepadaku, maka aku berjanji, demi Allah, jika suatu perkataan akan menyakiti hati Rasulullah maka aku tidak akan mengucapkannya lagi, seperti aku sudah menyebut-nyebut usia Khadijah yang lebih tua dari umur beliau. “ Sesaat kemudian Rasulullah SAW bertanya kepadaku, “Apa yang engkau ucapkan tadi wahai istriku? Sesungguhnya Khadijah adalah orang yang pertama mengakui kenabian-ku sebelum orang-orang mendahuluinya, dan dia selalu berusaha melindungiku dari ancaman kaum Quraisy.” “Akhirnya beliau tersenyum kepadaku,” kata Aisyah.

        Bersumber dari Abu Hurairah, bahwa dia mendengar percakapan antara Nabi Muhammad dan Malaikat jibril. Malaikat Jibril berkata, “Khadijah adalah wanita yang akan menghidangkan sebuah tempayan berisi makanan dan minuman kepadamu di surga. Sampaikanlah salamku kepadanya, bahwa dia kelak akan masuk surga yang penuh dengan kenikmatan dan tiada terdengar suara jerit penderitaan disana.”(HR.Bukhari-Muslim).

        Nabi Muhammad SAW dalam mengarungi kehidupan dengan Khadijah berjalan penuh suka cita, karena terpancar sinar iman dalam rumah tangganya. Meskipun banyak cobaan yang dialami mereka ketika menegakkan Islam, tetapi cobaan-cobaan itu tidak menyuramkan hubungan rumah tangganya. Sinar Iman telah memancarkan kebahagiaan yang hakiki.


Bevel: Sebab Utama Khadijah Binti Khuwailid Dijamin Masuk Surga
• Wanita pertama yang beriman kepada Allah SWT dan membenarkan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
• Wanita suci dan mulia yang terjaga dari kebiasaan buruk masyarakat  jahiliyah.
• Wanita kaya rasa yang pemurah an peduli pada kaum dhuafa.
• Istri Rasulullah SAW yang melindungi Beliau dari siksaan kafir Quraisy.
• Wanita yang rela mengorbankan harta,jiwa, dan raganya demi tegaknya agama Allah SWT.
        Dari pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah telah dikaruniai putra-putri yang berjumlah tujuh orang, yakni Qasim, Thayyib, Thahir, Ruqayyah,  Zainab, Ummu Kulsum, dan Fatimah. Dari ketujuh anaknya itu, tiga putranya Wafat ketika masih dalam susuan Khadijah. Sedangkan putrinya hidup dalam iman dan Islam. Kebahagiaan hidup Rasulullah SAW dengan Khadijah berlangsung hingga tahun ketiga sebelum beliau hijrah ke Madinah. Menurut Qatadah, “Khadijah meninggal dunia pada tahun ketiga sebelum Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah.” 

Dikutip dari :
Ternyata Wanita Lebih Mudah Masuk Surga, penulis : Hj. Iis Nur'aeni Afgandi dan Hj. Iis Salsabilah



Written by

0 comments: